Jumat, 11 Desember 2009

Podinga -"paradeparashit4"-extention

Sequel #Parade Parashit
1,2,3---
4--------

Menatap awang2...
Semula semua putih, kini semakin jelas.
dimana saya..?! Ia bangkit lalu disambut berjuta bintang di
kepalanya.. aaawwwww...

Suster di samping menoleh garang....
'Eh pak jangan bangun dulu, perbannya belum kering...!'

'Emang apa hubunganx bangun sama perban kering?!'
Ada-ada saja nih suster!'
masih sempat ngedumel di tengah pusingnya

Podinga berusaha merangkai ingatan terakhirx...
copet tas ibu2 menor
ah bukan, ada sesudahnya
Copet kalung anak bayi dalam kereta dorong..?! Episode favoritnya.
Ia tak pernah lupa... yang tadinya berniat bercanda dengan anak itu
tapi kalung emas itu sangat menyilaukan mata... ada kesempatan... ada
pembenaran ala podinga.

Tapi kejadian itu tahun lalu.. mengapa memorinya tumpang tindih
begini...?! semua tentang copet
siapa aku..?!
kelinglungan sepersekian detik lalu kembali sadar.
oh iya saya pencopet kebanggan orang tua
*keluarga penccopet ternyata*
ia pun mulai menemukan titik terang
....
aaaaaaagggh!!
ia tereranjat...!
bukan dari mulutnya...
teriakan nyaring mendadak dari bangsal samping sesaat mengingatkannya
pada jeritan terakhir yg tertangkap telinganya sebelum kejadian ini...
Handpone,
lampu merah,
3 wanita, yang 1 histeris
gelap....
podinga mengumpulkan serpihan ingatan
mungkin tadi amnesia sesaat

oh iya ya... saya kecelakaan motor setelah mencopet handpon ibu2
rujakan itu...

Bingo!
so what..?!
Aahh sial, sudah handponenya hancur, motornya penyok, badannya babak
belur pula.. apa salahku Tuhan...?!
Ia masih tak sadar rupanya

Untung saja motor penyok itupun motor curian.
Tak masalah, handpon itu pun sudah ia relakan
Begitu mudah merelakan apapun di posisinya... Iya karena semua barang
curian jadi ia tak pusing
prinsipnya lepas satu tumbuh seribu
dan ia yakin itu.....
rejeki di tangan Tuhan... *ada yang salah dengan cara menempuhnya yang
tak wajar* maklum saja, nilai pelajaran tatakrama dan agamanya merah.

Ia merelakan semuanya kecuali tubuhnya

Kini ia kurang lincah lagi untuk beraksi, walaupun sudah kebal dan
sarat akan pengalaman kekerasan fisik, tetap saja ia kalah kali ini...

Tapi tak boleh lama2, bisa2 'tabungan' nya habis hanya untuk membiayai
rumah sakit ini
mau kabur juga ia tak kuasa melawan jika kedapatan
kali ini ikuti prosedur
oke

'Suster... saya mau pulang tolong selesaikan administrasinya'

'Tapi dokter bilang bapak masih harus tinggal'
suster ngotot

'Ini tubuh saya, saya yang tahu apa maunya, cukup beri saya resep, sy
tak akan tinggal sehari pun disini'

'Bapak sudah dua hari tak sadar'
Suster tersenyum tipis.Pasien selalu lucu dengan beragam
karakter.

'Whaaat?! OMG!!'
bisa bhs gaul juga copet ini..





Ia panik bukan karena kaget, tapi memikirkan biaya rawat inap yang
harus ia bayar
perasaannya kejadian tabrakan itu baru tadi pagi
sudahlah
Ia harus pulang sekarang juga
Tak ada yang mengkhawatirkannya karena ia memang pulang ke rumah
selang 3-hari
Resiko pekerjaan.

'Cepat suster selesaikan
sy tunggu, sekarang!'

Suster itu diam2 menyelinap ke ruang dokter bertanya kemungkinan
mengatasi satu lagi pasien bandel
Namun ternyata dokter Loyanda, salah seorang Dokter jaga yang modis
dan banyak acara itu tak ada di tempat.

Apa boleh buat
'Baiklah, sepertinya anda bisa rawat jalan
ini resep titipan dokter, silakan ditebus bersama pembayaran
administrasi'

Hhhh, Podinga mulai khawatir, kalau tenaganya cukup mungkin a kabur saja

Ia ingat di RS ilmu copetnya ga berlaku... harus membayar!
Tak ada yg mengurusinya.. apatah diurus, salah2 masuk penjara..

Oh iya...kok sy tak diantar polisi ya?! jadinya kan negara aja yang
bayar...?!
Mau untung.

'Sus, mana pak polisi2 itu..?!'

'Siapa?... maksud anda?!"
suster

'Lalu siapa yang antar sy kesini..?!'
Podinga

'Sy juga ga tau, katanya anda ditemukan tak sadar setelah kecelakaan'
mengingat gadis maskulin kemarin yang yang mengatakan akan menjamin
biaya perawatan

'Yang antar seorang gadis, sepertinya ia terburu2, sambil menitipkan
kartu nama dan uang jaminan'

Hhmmm siapa gerangan, baik banget, apa si penabrak..?!

masih ada sisa jarahan kemarin di kantong celana sebanyak 3 lembar
uang 100 ribuan jikalau butuh tambahan.
Mana pakaian saya sus..?!
Rupanya pakaiannya dipreteli rumah sakit.
Mukanya merah menyadari proses itu., oleh suster lumayan cantik ini.

Setelah semua yang dibutuhkannya beres, ia beranjak dengan kepala
masih pusing.
Masih banyak yang harus ia lakukan
Anaknya yang balita menunggu hasil jarahannya, buat membeli obat..
sudah 3 tahun sakit yang kata dokter harus dibedah, butuh merampok 4
tahun.
Hhayoo podinga semangat!
ia menyemangati diri sendri.

Kesalahan di atas kebaikan.
atau kebaikan di atas kesalahan
tak ada yang benar.
Namun podinga sudah tak tahu mana yang benar, ia hanya ingin anaknya
sembuh total

Berapa sus?!
500 ribu pak, setelah dipotong uang jaminan.
sebenarnya bisa saja ia membebani sang gadis penitip.
Namun itu berarti ia harus tetap tinggal dan menunggu kedatangan si
Gadis... Sama saja bunuh diri menyerahkan diri
harus ia selesaikan sekarang, tanpa jejak.

"Ada KTP pak?!"

"Aduh mbak saya kecopetan, maaf nama saja yah..."
Podinga tak habis akal.
"Mado' nama saya MADO."
Entah dapat dari mana nama aneh itu. Makan Doang
pikirannya. Lapar.

'Maaf bisa diulang?!'
Suster baru dengar nama aneh ini.

"Mama
Alfa
Delta
Oscar"

Podinga hobi mengeja, tak sangka... ia berbakat kerja di travel rupanya
selain mencopet dan berbohong.

Lembaran kuitansi itu sudah di tangan. Namun uangnya hanya 3 ratus
ribu....
otak nya kembali bekerja
sebentar sus, saya ke wc dulu.

Mengikuti naluri
Arah kakinya menuju dompet di tas menganga milik seorang dokter.
Dokter modis dan banyak acara.
Dokter Loyanda baru saja tiba dan menaruh tasnya di sembarang tempat
......
Podinga melanjutkan aksinya
!!!!

---to be continue-----


Tidak ada komentar:

tuker link