Senin, 21 Desember 2009

gemma

#paradeparashit sequel
after nome, podinga, loyanda, taniar
and now:

GEMMA

Yatim Piatu...
Ayahx sdh meninggal, waktu ia kelas 1 SD.
kecelakaan kereta.
Ia Dan ibu selamat.
Tapi ibunya meninggal 3 tahun
kemudian... Sakit.

Dibesarkan oleh adik ayah, adik ibu, Kakak 2 orang.
Semua anak laki2.
Dan semua Satu rumah.
Well anak wanita Dan bungsu. Harusnya manis, Dan manja. Tapi
pergaulan dengan kakak dan om nya yang hampir sebaya membuatnya
sedikit maskulin.
2 kali jatuh dari pohon kelapa... 4 kali dari motor, 10 kali berkelahi
di sekolah.
Didikan kakaknya yang ala militerpun tak pernah membiarkannya menangis.
Selesaikan masalah sendiri. Bertanggungjawab atas apapun akibat.
Itu membuatnya menjadi Gadis tak cengeng.
Ia kurang ekspresif dalam hal emosional. Lebih suka bicara langsung,
diam dengan tatapan sinis, atau langsung ke Point.
Tonjok.
Belum pernah tarik2an rambut dengan teman wanita
Karena selain menganggap wanita selainnya lemah dan tak pantas jadi
lawannya, ia pun tak pernah punya cukup rambut untuk digenggam,
apalagi ditarik.

Gemma

Matanya berkelopak tipis, ia menonton Tivi dengan cara menyamping,
seperti melirik melecehkan. Senyum segaris... Tak simetris. Sinis. Tak
Ada keramahan sama sekali pada ekspresi wajah. Mungkin pengaruh trauma
masa kecil. Rasa sedih yang mengendap ditinggalkan oleh kedua orang
tua dalam tempo yang hampir bersamaan dikala ia butuh.
Sangat sedikit yang bisa membuatnya tersenyum.
Maka ketika ia senyum, kakaknya menganggap lebih cantik dari Lady
Dy... Barang langka memang selalu istimewa.

Ia kini mengemudikan mobilnya dengan tenang. Dalam hal mengemudikan
kendaraan ia termasuk yang tak terburu2, apalagi kalau tak ada yang
begitu penting. Sikap disiplin membiasakannya mengatur waktu dengan
baik. Kecuali ada emergency ia adalah pembalap yang ulung. *Seperti
memburu podinga kemarin*
Hanya ia terlalu mencintai kakak lelakinya untuk melihatnya khawatir
adik wanita satu2nya ikut pertandingan balapan mobil.
Iapun sering tak habis pikir melihat orang balap2an menuju tempat
tujuan.
Mungkin Nome* kemarin kebelet kali.. Pikirnya.
Mengenai waktu, gemma sangat tepat waktu dan disiplin, maka semua
waktu diperhitungkan . Tak perlu ada yang tergesa2...
Okay thats Gemma.

setelah urusan 'bengkel hijau' selesai
kini saatnya Gemma membesuk sang pencopet skaligus korban kecelakaan
akibat hukum kelembaman Newton. 'kau balap kau rem kau tanggung
akibatnya'

Di mana ya dia..?! eh namanya kemaren sy daftar NN. Lelaki
berperawakan sedang wajah memelas dengan tatto ikan di tangan kanan
dan kucing di tangan kiri. entah apa maksutnya.
mungkin ketika tangan kanan dapat ikan, tangan kiri memburu.. err
dasar copet, tangan juga lincah...
Ia sengaja tak melaporkan ke yang berwajib. Masalah pasti bertambah
larut. Dan ia tak suka masalah berlarut2, maka ia berinisiatip
menyelesaikan sendiri. yang penting ia tak melarikan diri dari masalah.

Sus numpang tanya, pasien yg kmrn sy jaminkan kok gak ada d ruanganx
ya apa sudah pulang?!

oh iya mbak yg kmrn ya, tunggu sy tanyakan dokter jaganya ya...
sembari menunggu, Gemma menelepon kantornya berkoordinasi. Ia salah
seorang manager keuangan spesialisasi bagian perpajakan dan penagihan
di kantornya.
Namun pekerjaan tidak membelenggunya di blkg meja.
ia toh tak harus ada d tempat agar semua pekerjaan lancar. apa gunanya
alat komunikasi. Telepon, email, fax dan eBanking. Semua mudah.
yang bilang koordinasi itu semudah mengucapkan sesulit dilaksanakan
mungkin menganggap koordinasi itu face to face dalam ruangan ber AC
dilengkapi moderator dan notulen. gitu aja kok repot.
Apa susahnya koordinasi ?
Sambil mengetukkan jari, ia menunggu jawaban. Sekilas ia cantik bila
sedang diam. Gemma wanita maskulin ini berpenampilan sangat simpel.
Rambutnya yang pendek praktis, namun fresh. Dengan jaket kulit dan
celana jeans serta sepatu setengah boot. Tipikal.

Tak ada tas wanita. Ia hanya bawa dompet, dan kacamata menggantung di
dada.

Aduh, sekertarisnya ini kerjanya apaa sih telepon kok gak diangkat..
sekali.. dua kali .. okey mungkin memang koorninasi sulit jikalau
faktor x nya terlalu dominan, tunggu sampai keempat, awas kalau sy
sampai kantor. kali ini ia memutar handpone Zety, sang sekertaris ...
astagaaaa nih anak ngapain sihhh, buang aja tuh hp ke laut. Gemma
mengumpat dalam hati. Ia sudah berpikir buang di pantai mana kalu
sampai melihat handpon Zety.
Okay! Koordinasi emang sulit!
Kalau gini mending SMS!

'bu, ini dokter jaganya..'
suster tiba2 ada dihadapannya...
bukan ngesot, ia memang dari tadi dsitu menatap gemma dari telepon
pertama menunggu ia bicara tapi tak kunjung tiba, maka mending disela.
sepertinya ia sudah hampir membanting teleponnya. harus diselamatkan
sebelum itu terjadi.

dokter Loyanda yang sedari tadi di sampingnya tak kalah sibuk dengan
gadgetnya. sejak menggenggam benda 'terkutuk' itu, dokter ini seperti
suka senyum sendiri. katanya Bbman. apasih. kirain Bbm dah naik...?!
suster mind.

oh iya, saya Loyanda, dokter jaganya mbak ini temannya Mado'!!
(baca:podinga)

Mado?! oh namanya Mado? dimana skr?! baik2 saja?! kapan bisa keluar...?



"sudah keluar mbak"

kapan?

baru aja tadi pagi

kok Sus ngga bilang,?! sy kan ninggalin kartu nama. Gemma beralih ke
suster.
Dr. Loyanda kembali ke 'aktifitas'x...

'wahh itu dia bu, handponnya sy hubungi gak aktif wkt itu,, terus sy
tlpon kantor, ga diangkat. (awas ya zety, Gemma mind)
Suster menambahi lagi...
'Eeh sy tlp rumah, eh yang angkat bahasa jawa. Saya nda ngerti mbak.
Sy orang sulawesi kasian.
Lagian orangnya ngotot pulang bu. sy catet kok telponnya. ini.
ia memberi secarik kertas pada Gemma.
hmm ... ia pun mencoba mhubungi

Nada sambung

'Halo slamat siang'

Siang, Pak Madonya ada?!
Maaf apa itu?
Pak Mado, siapa Pak bukan apa.. Dia manusia.
Apa? Ohh maksud saya siapa itu?

Katanya ini nomer telepon yg bisa dhubungi?!
Oh salah sambung kali mbak, kccuali mbak mau memesan air pasti gak
salah deh..
Awuak, air mineral asli dari pegunungan. Bisa di pesan antar. Tiba
sejekap!
Ting!

Gemma tertegun. Teepu.
Ia seperti Baru membaca tulisan itu, benar saja, galon di samping Meja
administrasi bermerek awuaK lengkap dgn alamat dan nomer telepon.

Hmm suster ini, bisa aja dibegoin Mado'. Nomer yang dicaplok mado
waktu diminta jejaknya masa gak hapal sih. Ini kan sehari2 ditelpon sm
Rumah sakit ini untuk memenuhi kebutuhan air dalam otak! Jarang minum
nih suster otakx buntu ... Gemma beranalis jengkels.

Ia menutup teleponnya sambil menatap tajam pada suster jaga.

'Dapat Pak Madonya?!' Suster yang ramah sangat.

Iya dapat... Tapi berair!
Dijawab ketus berlalu.

Gemma pergi dilepas tatapan heran suster. Semakin aneh aja orang jaman
sekarang...
Suster menggeleng-geleng sambil jln ke arah dispenser mengambil air
minum. Eh habis nih, telepon air galon ah. Ia memencet 'nomor telepon
itu,

Sampainya di meja.. eh siapa yang nyatet nih di kertas? Ia mendapati
'nomor yang baru saja dihapalkannya ada pada secarik kertas tadi di
pinggir mejanya.

Ehh ini kok nomer telepon Mado?!
Waah berarti dia yang punya pabrik Galon ini..?! Huaaa ini kabar
gembira buat Nona tadi. Tunggu saja saya kabari.... Rupanya pasien
yang terlihat miskin dan papa itu pemilik perusahaan besar... Kayak di
telenovela. Hmm mengapa aku tak berkenalan lebih jauh yaa.. Suster
itu mulai menerawang ngawur.

Dalam perjalanan pulang Gemma sudah melupakan misinya menemui sang
pencopet. Setidaknya hutangnya sudah terbayar. Bukan tanggungannya
lagi , siapa suruh menghilang.
Ia pun sudah melupakan suster ngesot itu. Otaknya bekerja beta...

SMS balasan Dari sekertarisnya bunyi.
Maaf bu Gemma baru balas. *tak Ada alasan, hanya maaf* okay lebih
masuk akal.
Ini status yang ditanyakan.
Penagihan yang terakhir invoicenya sudah masuk bulan lalu, tapi sampai
sekarang blm jg ada realisasi.

Hmm, pekerjaan sampinganku mulai berlaku kalau gini. Di kantornya,
bisa dibilang semua pekerjaan fleksibel, lintas divisi. Sesaat kau
jadi manajer keuangan, namun saat lain kaupun bisa jadi pembuat
kopi... Tak masalah. Yang penting pekerjaan inti tak terbengkalai.

Saat ini ia pun menjadi debt collector.
Bukan pengihan secara administratif. Kali ini agresif.
Pekerjaan lain tertunda karena tagihan semua terlambat. Ia harus
mengambil keputusan.

Ia belok menuju sasaran berikut.
Masuk lobi. Menatap resepsionis.

Sy mau ketemu bos kamu.

Sudah bikin janji bu?

Bilang, saya sudah bikin invoice, dia yang bikin janji!

Sekertaris itu tampak paham.
Penagih! Ia sudah punya ruang khusus penagih, yaitu di samping wc,
biar mereka tak betah berlama2.

'Silakan menunggu di ruang sebelah Ibu, saya panggilkan bapak.'
Gemma paham betul ada atmosfir menghindar.

'Tidak. Saya disini.'

'Ibu silakan duduk.'
Sabarnya.

'Telepon sekarang, atau saya naik.'
Suara gemma yang tenang lebih bernada mengancam.

Andai bisa mengamalkan ban hitamnya.... buat para penunggak ini, tapi
ini bukan jalan umum.
Bisa2 babak belur ia keluar kantor. Cukup mengintimidasi lewat bahasa
tubuh.

Baiklah.
Sang sekertaris menelepon ke atas dengan bahasa sandi yang kira2
artinya.
'Bapak kalau turun lewat tangga putar di belakang, ada tukang tagih
menanti di meja saya.'
Karena keseringan ditagih maka bahasa sandi itu cukup mengatakan ..
'Bapak, ada yang cari. Dari PT Tak Dinanti'
Suaranya kecil.

Setelah bicara burung, ia menoleh ke arah Gemma.
Maaf bapak tak di tempat. Ia ada miting sampai 2 jam kemuadian. Ibu
silakan tunggu di ruang samping jika berkenan.

Gemma sudah akan melancarkan serangan pertamanya, namun tertahan oleh
getaran vibrate telepon genggamnya di pantat belakangx.
Haduh, geli...sialan lolos kamu
Halo?!
Ibuu gemma wiza?!
*sy juga Baru tahu nama lengkapky*

Iya siapa ya?!

Ibu ini Poren...

Siapa lagi ini..?!

'Suster.... Yang tadi di rumah sakit
Ibu.... Ternyata bapak yang Ibu jaminkan itu, pak Mado... pemilik
perusahaan Air mineral bu... Bukankah tadi Ibu meneleponnnya..?!

Hoalah... Masih dibahas juga..
Gemma sudah akan mematikan hpnya namun suster ngobrol terus...

Ibu sudah bicara padanya..?! Apa katanya bu..
Wuaah ternyata dunia sangat sempit. Dia di rawat di tempat biasa dia
suplai air. Kalau nanti airnya datang, sy akan menanyakan dimana Pak
Mado si bos sekarang..
Oke bu?!
Oh iya kenapa tadi ibu ga bicara panjang ya sama Pak Mado, kata yang
terima telepon, Pak Mado lagi keluar Kota. Bener bu..,?!
Selain dibegoin Mado, Kali ini dibegoin tukang angkat Galon...
Oh la la Suster Poren.

Cerocosan si suster semakin kecil di kepalanya. Betul2 bukan saat yang
tepat....
Kepalanya tambah pusing.

Gemma dari tadi sudah gemas pada makhluk rempong itu,...

'Nona Poren saya ga peduli mado itu tukang galon ato perampok ya..
Cukup..?!'

Oke dok... Emm saya mau minta tolong... Kalau ketemu.. Titip salam ya.

Apa lagi ini,.... saya jadi mak comblang..!!?

'Sus Poren yang cantik, maaf saya lagi sibuk!!'

Gemma rasanya ingin melampiaskan kesebalannya yang berturut-turut...
pada resepsionis di hadapannya.. pada suster yang rumpi dan sedikit
telmi itu, pada Mado yang meninggalkan jejak penasaran, Dan pada Zety
sekertarisnya yang hampir lagi ia pecat ...

Kekesalan bersenyawa di kepala dinginnya... Dari energi potensial ke
kinetik.
Terbawa emosi kini secara naluriah ia memukul meja di hadapannya.
Karena mejanya Kayu kosong maka bunyinya cukup lebay...
Gubrak!!
Semua Mata memandang.

Sang resepsionis kaget...
Tak menyangka mendapati reaksi macam itu, kini ia ketakutan menatap
ekspresi Gemma yang kepalang gemas.

'Ba ba bbaaik bu, saya panggilkan bos saya....'

Tagihannya cair setengah jam kemudian.
Kini Gemma bisa tersenyum.
Cantik...

Fin

Tidak ada komentar:

tuker link