Minggu, 06 Desember 2009

''Parade parashit''

Matahari siang sangat terik sudah biasa... jamanx global warming ibarat tinggal
memetik hasilnya... panas!
Berada di dalam mobil tak ubahnya di jalan, semua kegerahan....

Klakson yang harusnya peka akan tekanan kini harus menerima hentakan tangan nyaris pukulan dari tangan lentik sepulang dari menipedi itu.

Piiiiiiiip piiip !!!
"Huhhh, Eeeh loe mobil pa gerobak sih lama buanget jalanx... lagian kenapa di kanan.. huh ga skolah dasar kampungan!!!"

Klakson mobil kali ini sudah tak mempan menampung caci maki Nome. ia mengeluarkan sumpah serapahnya lewat jendela kaca kemudian cepat menutupnya kembali... debu yang didapatnya.. 'uhuuk uhuk.. sialan!!'...

Gadis semampai berwajah angkuh dengan alis yang ditarik ke atas. semakin memperjelas tempramennya yang tinggi, tak sabaran dan tidak bisa menunggu.

Mendengar klakson mobil bertubi2 di belakangnya, Gemma gadis kekar berwajah imut itu tak tahan lalu turun dari mobilnya.... Ia belum melakukan apapun, hanya berdiri diam dan menatap sinis setajam silet pada gadis di belakang kemudi yang tak berhenti mengklakson itu,...
menunggu si empunya klakson turun juga dari mobil.... tangannya mengepal ....
ilmu karatenya di bangku sekolah masih disimpannya dan selalu pakai sewaktu2 dibutuhkan.... ia tak peduli tukang parkir tukang becak itu orang kecil, emang mereka selalu jadi santapan, yang pokok membuatnya sebal selalu diakhiri perkelahian....
Gemma hoby berkelahi.... tak takut siapapun, apalagi hanya cewek manja macam sosok pragawati nganggur ini... sekali bogem juga dah tobat.....



Di balik pagar seberang jalan ada sosok gelisah. Rujakannnya belum juga kelar, tapi Taniar sudah melihat ada yang lebih menarik dari cabe pedas, dua manusia yang siap disulut di tengah jalan itu tinggal menunggu pentikannya... ia memang suka melihat pertengkaran. Seru! Tukang hasut sudah menjadi profesi sampingannya...

"Mbak udah maju aja hayoo, saya juga sebel dengar ada orang yang gak tau etika, klakson kayak orang gila, tuh liat dia nantangin tuh!!" Taniar setengah berteriak.. "Hayo saya bantuin ya, mumpung masih macet..?!

Ia terus berceloteh, tak sadar handponenya yang dsimpan dikantong daster longgarnya disambar oleh motor yang datang dari arah belakangnya....

Haha ..!!! Podinga melesat cepat... ia sangat suka sama profesinya... memanfaatkan situasi konflik untuk mengambil apa yang sedang tak diperhatikan dari orang lengah... Sudah dua hari ia mengincar handpone gadis rujakan yang selalu ditinggalkan di meja depan kalau ambil cabe....tanpa terduga selalu ada orang muncul tiba2, kayak di sinetron saja....

Kesempatan itu baru datang pada saat tak terduga ini. Ia memang baru mangkal di daerah ini tapi sudah bisa mengenal aktifitas calon korbannya. Tepatnya korbannya.

"Co cocopeeeeet !!! ... Mbak mbak tolong aku .. buruin tuh tukang copet hayooo jangan diam aja masuk sekarang...!"
Taniar tak menunggu persetujuan Gemma ia masuk ke jok belakang mobilnya... Gemma yang kekar itu selain sangar, juga latah.... ia jadi lupa sama tujuannya memukul pragawati nganggur dibelakangnya... ada tantangan mendadak yang ditawarkan Taniar...naluri maskulin menuntutnya bertindak cepat, bukan bermaksud menolong, ia lebih ingin melampisakan keinginan menghajarnya yang tertahan tadi.... ia pun naik cepat ke mobil lalu menelikung mobil2 di depannya yang menjadi sumber kemacetan.

Nome pun ditinggal penasaran.., tak suka dilecehkan oleh tatapan Gemma. egonya masih tersinggung....hanya cuaca yg menghalanginya turun menyambut tatapan menantang dari gadis perkasa di hadapannya tadi....
Ia pun berusaha mengikuti laju mobil hitam di hadapannya... "Ternyata bisa lincah juga dia... huhh awas kalau sampai sy dapat..."

Aksi salib menyalib dalam
perburuan handpone murahan itu dimulai...
meninggalkan segumpal debu di aspal dari manusia2 dengan segala keterbelakangan hati....

Pak Petua menatap motor Podinga dari kejauhan.... Pengalaman dan naluri nya sebagai mantan preman sedari awal sudah curiga akan gerak gerik Podinga sebagai perampok amatiran sejati....
Ia tersenyum laksana bocah tua nakal...
Ban motor depan Podinga sedikit lagi kempes total setelah ia preteli sejenak tadi ketika si amatiran lengah....

Ia berjalan menjauh melanjutkan misinya.. menemukan potensi antagonis yang bertebaran di jalan panas
.....


Tidak ada komentar:

tuker link