Jumat, 02 Mei 2008

looking deep

Manusia mencari Tuhanx. Tuhan itu dekat bahkan lebih dekat dari urat leher. Tuhan bukan di timur dan di bukan di barat. Kemanapun kau menghadap disitu wajah Tuhanmu. Tuhan ada di arsy..di singgasanaNya.

Dari ke empat versi itu yg mana benar? Semuanya.
Lalu knapa kadang dekat kadang jauh? Jika memakai otak maka manusia akan bingung. Makax jangan pakai otak untuk mencariNya. Sengaja kita dibuat berpikir untuk kemudian berhenti berpikir. Turunkan ke qalbu. Lalu pahami. Seperti pahamx anak yang baru lahir akan menyusui..mengisap bukan meniup! Bgaimana menangis dan tersenyum. Pahamx lebah ntuk membuat sarangx bekerjasama membentuk hexagonal yang indah... Lebah tak ada yg training. Tak ada yang mengajari. Tapi paham itu ada dgn sendirix..

Itulah ilham.. Qalbu yg berfungsi. Bukan otak. Kiri maupun kanan. Itu sebab dunia barat mengatakan untuk menjadi spiritualis tak perlu beragama. Cukup dgn menggetarkan bagian tertentu di otak (godspot.. or something) orang akan memiliki spiritualitas yang tinggi.. Dengan berbagai trigger dan metode. Pakai alat pun bisa. Turunkan mjadi gelombang otak dari 10-12hz orang akan khusuk..Ikhlas.. Loncatan yang indah..

Namun itu hanya sebatas otak. Mengapa perlu media penurun gelombang otak untuk mencapai titik Tuhan. Lalu untuk apa kalbu itu sendiri? Bgaimana para nabi menggapai wahyu, apa mereka mengenal gelombang alfa? Hertz? Atau ilmu pengetahuan ilmiah semacam itu? Wallahu alam. Semua itu adalah hijab.

Materi yang tertangkap otak itu hijab. Bagaikan angin yang tak terlihat, namun jejakx ada oleh daun yang berterbangan, debu yang berputar. Angin yang menggerakkan tak tertangkap oleh mata tapi kt tetap tahu bahwa disitu ada angin. Karena ada jejakx. Itulah fungsi otak. Mengetahui jejakx.. Mempelajari gerakanx.
Qalbulah yang mengetahui sang penggerak itu. Maka ketika kita sadari bahwa ternyata semua zat di alam raya ini bergerak. Bumi langit sampai atom yang terkecil pun bergerak berputar dengan 1 pusaran dan 1 kehendak maka pasti ada yang menggerakkanx. Menggerakkan hijab itu. Siapakah dibalik hijab itu. Agama pun ada untuk menjelaskanx. Qalbu dan otak bertemu. Allah yang berkehendak menggerakkan segalax.

Maka kemanapun kau menghadap disitu wajah Tuhan mu.. Ia dekat lebih dari urat lehermu. Ia ada sekarang dan disini.. Ia menatap kita setiap detik. Ikhsan..
sepenggal from Mr. Sangkan,.. im sharing

Read More......

sin


Ketika kau merasa dosamu terlampau byk, lalu memohon ampunan dan maaf dari seorang ibu. Ia hanya berkata, 'Dosamu tak ada nak'.. Sebelum kt minta maafx, ibu sudah memaafkan.. Subhanallah.. Itu ibu. Bgaimana jikalau kt dtg pa ALLAH mohon ampunanx.. Rasa kasih syg ibu yg berasal dari percikan Rahman Rahimx Allah.. bisa mengatakan hal yg mulia dan pemaaf seperti itu.. Lalu bayangkan apa yg dkatakan ALLAH jikalau kt bersimpuh memohon ampunanx.. Al Gaffar, Al Gafuur..Al Afuww, Ar Rauff. Yg memiliki beragam nama untuk rasa maaf yg Akbar itu.. Niscaya Ia memaafkan kita.. Ampunanx seluas jagad raya.. Itu pasti.

Astaghfirullah Al Adziim..for all of my sin. Wish i wont do all of those things.. Again. Amin.

Read More......

Rabu, 09 April 2008

5 minutes!

Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah 1000 tahun menurut perhitunganmu
Qs 32:5


Can we imagine, berapa lama kita di hadapan Allah. Sehari bagi Allah sama dengan seribu tahun kita. Ibaratnya 24 jamnya Alah sama dengan hidup manusia 1000 tahun lamanya. Itu tak akan mungkin bagi manusia. Bayangkan setengah harinya Allah, sama dengan 500 tahun manusia. Masih tak mungkin, dibagi lagi, seperempat hari atau 6 jam nya Allah sama 250 tahun masih tak sampai, 3 jam setara 125 tahun manusia, terlalu tua.. maka sampai lah di 1,5 jamnya Allah, baru bisa dibandingkan dengan umur manusia 62,5 tahun, atau lazimnya 63 tahun.. itu ibarat hanya selama kurang lebih 90 menitnya Allah.. kita hidup..

Selama hidup berapa lama kita terjaga,.. 1/3nya kita pakai untuk istirahat. Lalu sisanya kita pakai buat beraktifitas. Lalu waktu untuk ibadah kita pakai berapa lama.. kalau shalat 5 waktu masing-masing 10 menit berarti 50 menit, ditambah 10 menit untuk sunatnya baru mencapai satu jam. Itu relative, ada yang lebih, bahkan lebih banyak yang kurang…berarti dari 24 jam hanya 4, 16% waktu kita untuk sholat, ditambah ibadah lain sekitar 5 % dari hidup kita untuk ibadah. Hanya bernilai 4,5 menit dari 90 menitnya kita di hadapan Allah. Sedangkan Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaNya. .

Bayangkan kalau di hadapan Allah ibadah kita selama 63 tahun setara kurang dari 5 menit. Itu kalau usia kita sampai 63.. itupun kalau shalatnya benar, itupun kalau dari lahir kita langsung sholat. Tak mungkin kan. Ada yang 10 tahun baru sholat, ada yang 15 tahun, 20 tahun.. bahkan ada yang berumur 40 tahun baru berminat, itupun kalau lagi banyak masalah, ada yang bahkan jumatan saja.. di bulan puasa pula.. Wanita apalagi, seperempat dari hidup balighnya berhalangan sholat. Bayangkan betapa susutnya nilai shalat kita di hadapan Allah.. lalu apa yang mampu membawa kita ke surganya Allah, jikalau shalat, hal pertama yang dihisab itu hanya bernilai kurang dari 5 menit? Apa hak kita membeli surga itu dengan harga yang begitu murah..


Hanya rahmat Allah yang bisa mengangkat derajat kita ke surga. Jangan pernah sombong dengan ibadah kita, hanya 5 menit! Apalagi sombong dengan MINIMnya ibadah kita. Setiap hari berpijak di buminya Allah, menghirup udaranya Allah tapi kepalanya terlalu tinggi untuk bersujud..

Kemana Rahmat itu harus kita raih..? Hidayah itu kita jemput…
Kita diutuskan seorang yang Ummi, Rasulullah SAW, yang telah membuka jalan, Ikhsan, Iman, Islam.. dengan hati Ikhlas.. Ikhsan, jiwa yang selalu merasa dilihat Allah yang maha SATU, keyakinan akan ENAM rukun Iman, Allah, Malaikat, Rasul, Quran, Hari pembalasan, Qada dan Qadar. Lalu dengan fisik melaksanakannya. LIMA rukun Islam, Syahdat, Sholat, Puasa, Zakat dan Haji. Dengan IKHLAS.. maka ibadah kita bukan hanya sholat, puasa, haji.. tapi keseharian kita adalah ibadah.

Karena landasannya hanya mencapai Ridho Allah. Jika anak panah diarahkan ke atas.. capaiannya akan lebih tinggi dibanding anak panah diarahkan ke depan sejajar kita. Kalau tujuanmu tinggi yang lain pasti ikut tercapai.. mereka hanya alat untuk mencapai tujuan.

Tujuanmu adalah Tuhanmu, yang ada di hatimu, pikiranmu, Rasa cintamu, cita-citamu.. dan Tuhanmu bukan uang, bukan harta, bukan harga diri, prestise, orang tua, anak, rumah mewah,.. Tapi Tuhanmu adalah Allah! Segalanya mutlak sirna,.. itu pasti. Hanya wajah Tuhanmu yang kekal.. Laa Ilaa ha Illallah. Hidup penuh makna. Insya Allah, nilainya bukan sekedar Lima menit

Innassholaati wanusuki wamahyaaya wamamaati lillahi rabbil aalamiin.
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku,.. hanya kepada Allah


Salam 165.



Read More......

which r u..?!

Tertarik akan jenis-jenis watak di sekeliling,. Bahwa setiap dari kita adalah unik. Bukan berarti orang berbeda dengan kita, lantas mereka salah.. Tak ada yang salah dengan otak mereka, its just the matter of personality,.. hanya karena ada empat jenis watak manusia.. itulah yang membuatnya seimbang..bukan kesalahan.

Ditemukan oleh si Pak Hipoccrates 2400 tahun lalu, sejenis hormon yang menonjol pada setiap manusia, dengan kadar yang berbeda-beda

They are:



Orang yang sangat mempesona,.. mudah bergaul, aktif, hangat, menyenangkan, memiliki banyak teman, dan selalu punya bahan pembicaraan, sangat ceria, suka menghibur, bahagia di tengah keramaian, antusias, murah hati, suka pujian.. sayangnya mereka pelupa, lebih banyak bicara daripada berbuat, bukan pendengar yang baik, emosinya meluap, saat ini marah, detik berikutnya sudah tertawa, tidak focus, hiperbolik, cenderung kelihatan bodoh, berantakan.. dan tak mau susah
kata kunci: halo sayang....
Sanguinis banget. .

Orang yang sangat tekun, teliti, analitis, suka menyendiri, pasif, tak suka hangar bingar, serius, cenderung jenius, jujur, tak suka melebih-lebihkan, pintar, tegas, idealis, teratur, patuh, rapih dan neces.. namun sangat perasa, pikiran negative, tak punya selera humor, kurang bergaul, mudah tersinggung, pesimis, ekonomis dan sangat perhitungan,..
kata kunci: harap tenang
Si melankolis,

Orang yang sangat cakap, orientasi tujuan, selalu merasa benar, dan memang selalu benar, visi yang fokus misi yang kuat, cedas, menonjol, tegas, optimis, bertindak, aktif, duduk di depan, suka tantangan, tegar, sayangnya kurang sensitive, tak empati, egois, suka memerintah, kata-kata yang tajam,.. tidak sabaran,..agak sinis.. pada titik tertentu cenderung kelihatan menyebalkan
kata kunci: saya bilang juga apa..
Wahai koleris…

Orang yang tidak suka menonjolkan diri, tenang, rendah hati, tidak menampakkan emosi yang meluap, tak banyak bicara, sabar, pendengar yang baik, duduk di belakang, pengamat, low profile, cinta damai, baik hati, selera humor tinggi, sayangnya mereka kelihatan kurang bergairah, sulit mengungkapkan perasaan, pasif, cenderung malas dan mengalah..serta suka menunda pekerjaan…
Plegmatis abis..
kata kunci: terserah..

Based on personality plusnya Florence Littauer:
Sanguinis, melankolis, koleris dan plegmatis,.. which are you?!


Read More......

Senin, 07 April 2008

Big MOnEY

Saya tertarik pada ungkapan “jangan tertarik pada uang kecil di depan mata, karena uang besar menunggu di sana”. Ketika seseorang memakai jasamu, lalu mereka ingin membayarmu, tapi kau tolak.. hanya uang kecil menurutmu, walaupun sebenanya itu mungkin sangat besar... tapi kau tahan, karena kau tahu.. setelah itu akan yang lebih besar menanti...

Saya sempat berpikir, kalau yang dimaksud menanti di sana adalah the real uang besar,.. dalam arti suatu waktu kau meminta bantuannya kembali, mungkin balasannya akan jauh lebih besar nilainya dari apa yang telah kau tolak itu.. seperti menabung jasa, sewaktu-waktu bisa kau tagih dengan kelipatan yang lebih besar dari utang budi itu… apakah ini ilmu marketing penjual jasa.. trik membuat orang berhutang budi.. ada udang di balik batu..?!


Well asumsi itu maybe tak benar,..terlalu dangkal dan materialistis.. bukan seperti perumpamaan di atas. Mungkin yang ditawarkan itu memang berupa uang yang tak sedikit, setumpuk kertas yang bisa ditukar dengan keinginanmu, materi…Namun di balik itu ada “uang besar” ..dalam arti yang lebih mahal.. mahal secara harfiah… apalagi kalau bukan balasan pahala dari empunya jasa universal.. bukan hanya pahala,.. kebahagiaan spiritual pun tercapai. Kebahagiaan ketika menyemir, ups..ketika memberi.. Selamat Pagi!:)


Dan ketika kemahalan itu ditukar dengan uang, maka kau anggap harganya menjadi murah, terbalaskan, lalu hilang tak membekas seiring dengan habisnya uang itu kau belanjakan… itu yang tak kau inginkan.. ketika hal yang tak ternilai, dihargai hanya berupa kertas, maka kau merasa kehilangan kesempatan untuk menyimpannya di tabungan pahalamu…Itukah mengapa orang yang menolong secara sukarela menolak ketika diberi balasan,.. Karena cukup Allah yang membalasnya, ada malaikat yang mencatatnya…

Jikalau manusia yang dibantu secara cuma-cuma saja bahagia sampai terharu menitikkan air mata lalu selalu mengingat jasamu dan mau membalasmu dengan berkali-kali lipat,.….Bayangkan jikalau kau bekerja secara ikhlas, semata-mata karena Allah.. yang memiliki segala apa yang bahkan tak sanggup dibayangkan oleh manusia.. kira-kira balasannya seperti apa.. Allah yang maha melihat, yang maha pemberi balasan.. balasan keikhlasan.. bayangkan.. well imajiner indahnya.. Subhanallah.


Ada yang bilang kalau kau ikhlas dalam bekerja, atau berbuat apapun itu, tak akan ada yang bisa membayarmu. Walau misalnya upahmu di kali 100, 100000, 1000000 (nol nya aja dibanyakin..) sampai tak terhingga, masih kalah,.. bahkan jikalau seluruh dunia dan isinya diberikan padamu, itupun masih belum senilai dari harga keikhlasanmu. Apa yang kau dapatkan sebagai balasan materi, gajimu, upahmu, pendapatanmu, atau apapun namanya, itu hanya merupakan biaya operasional hidupmu, dan itu adalah hak. Tapi itu bukan tujuan, itu hanya akibat,.. Akibat yang indah. Kalau pun kau merasa tak adil,..tak setimpal... Akan ada peradilan yang sesungguhnya. Dari Allah yang maha adil,.. so whats’ are akhirat for..?


Walau demikian, kalaupun terbalaskan di dunia, keikhlasan tidak kehilangan tempatnya di akhirat.. karena ikhlas itu bukan berarti tidak dibayar. Allah saja membayar makhluknya dengan surga,.. kenapa manusia tidak saling membayar... Itu kembali kepada manusianya,..

Jangan sampai mengatasnamakan ikhlas untuk menyuruh orang berbuat sukarela tanpa dibayar, itu Zalim namanya… intimidasi yang indah, menggunakan rasa bersalah orang, sehingga mau menjalani dengan terpaksa...sampai ia pikir telah ikhlas karena tak mengharap balasan, namun ternyata hatinya tertekan karena menyalahi suara hati keadilan,.. Karena itu fitrah manusia, yang hidup memiliki tubuh yang butuh untuk menopang jiwa... adalah sunnatullah....

Pun bayaran di dunia yang kau dapat tidak serta-merta menjadi hakmu selamanya, melainkan akan ada pertanggungjawaban dari apa yang kau peroleh,.. bagaimana kau dapat dan untuk apa kau keluarkan.. so thats whats akhirat are for…

Ternyata “uang kecil” yang kau terima di dunia ini pun tak semurah itu,.. sen per sen akan ada perhitungannya..pertanggungjawabannya, yang mungkin akibatnya tak senilai dari apa yang telah kau gunakan untuk memenuhi keinginan sesaat.. Jadi kenapa kau memburunya.. mencarinya pasti wajib, kudu dan harus,.. tapi jangan ngoyo kata orang jowo, sampai ngos-ngosan gedubrak sana-sini,.. halal haram sama aja yang penting uang.. itu “uang kecil” for attention. kecil..

Sedangkan “uang besar” yang menanti di sana tanpa perhitungan, kau palingkan dari wajahmu.. hanya karena kau tak mampu melihatnya.. karena tak meyakininya,.. itu adalah balasan yang besar dalam arti sebenarnya, Besar with Capital B .. BESAR

Ialah kebahagaan di dunia,.. yang menanti kelanjutannya di hari kemudian.. Surga jannatul naim… kebahagiaan hakiki, bukan materi lagi yang membuatmu bahagia,.. melainkan pertemuan dengan Penciptamu .. ketika Dia mengucapkan Salam kepadamu.. Itulah “Uang Besarmu.”

For me, & anybody who wants the big money
From my environment hikmah, beloved daily community & esq 165..

Read More......

Sabtu, 05 April 2008

LOOP

Manakala kau menemukan kesalahan orang lain bergelayut di matamu sebesar gajah.. kau bahkan tak mampu melihat kesalahanmu yang sebesar kandang gajah.. bahkan lebih besar lagi. Keahlian terbesar manusia jaman serba terbuka ini adalah melihat kesalahan orang lain dengan kaca pembesar…loop!

Membicarakannya. Mentertawakannya, menilainya seperti seorang penilik yang ahli, menggeleng-gelengkan kepalanya, dan dengan bijak ingin menasehatinya.. tak habis disitu lalu menyimpannya pada hardisc external.. bukannya di recycle bin.. malah ada back upnya, seakan-akan itu adalah masalah terpenting.. sehingga bila ada yang sudah melupakannya bisa sewaktu2 dibuka kembali dengan kadar yang sama segarnya..

Melihat tayangan di tivi serasa muak tapi masih ditonton juga.. presenter membicarakan kesalahan orang lain dengan cerianya, adalah tak berbeda dengan penonton yang menyaksikan dengan santainya.. aib orang diobrak-abrik serasa tak ada kebaikan di dalamnya.. ini seperti nasib seorang pencuri yang awalnya tak punya kenginan untuk itu, tapi terlalu banyak kesempatan yang tersedia untuk itu, maka jadilah ia pencuri…

Sadar tak sadar ternyata sy telah masuk di dalamnya bagai seorang pencuri.. ingin rasanya menghentikan semua kegiatan itu, namun tak ada tempat untuk berpaling.. terlalu banyak sisi yang haris dihindari,.. tak hanya menjadi penonton, bahkan menjadi presenternya pun mungkin tak terpungkiri.. Apakah saya harus lari ke hutan, lalu ke pantai.. nah lho.. kok malah jadi plagiat gt.. well im trying hard now.. wish I could. i have to
No promises, but I have my willing

Insha allah

Read More......

GUILTY

.........

Lalu..
Remaja yang terjebak narkoba.. atas nama solidaritas
Orang tua yang sangat memanjakan anaknya.. atas nama kasih sayang..
Gadis yang menyerahkan sang mahkota belum saatnya.. atas nama cinta
Pemuda yang bermain judi, atas nama persahabatan…
…..
These all because of:
felt guilty
One of the sin’s couse that we’ve made before.
I we you they he she it... Isn’t it..
Manusia sekali.
Begitu banyak kesalahan manusia yang disebabkan oleh perasaan yang satu ini. Itulah RASA BERSALAH

Rasa bersalah kepada manusia.
Merasa bersalah… jika tidak melakukannya.
Ia mengunjungi manusia atas nama cinta, solidaritas, kasih sayang, dan berbagai bentuk intimidasi indah lainnya.

Rasa bersalah menghampiri mu manakala kau sedang berada dalam fase ingin tampak sempurna dimata mereka. Mereka yang kau anggap mampu membahagiakanmu dengan penghargaan dan penerimaannya. Kaupun merasa bersalah ketika tidak membuat mereka nyaman..

Lalu mereka yang mengetahui itu, jikalau tak bersih hatinya, akan dengan senang hati memanfaatkan rasa bersalah kadar tinggimu untuk menekanmu.
Semakin kau merasa kan perasaan itu, merekapun menari-nari disana. Semakinpun kau menutupi rasa bersalah itu dengan mengikuti keinginannya, kau kian terhanyut… lalu sedikit demi sedikit, hati dan jiwamu meninggalkan tempatnya... kemuliaan fitrahnya.. tujuan penciptaannya.

Apa sebenarnya singgasana di hatimu. Apakah yang baik, ataukah yang benar. Harga diri ataukah prinsipmu. Lalu dimana salahnya. Apa bedanya. Bisa jadi harga diri yang kau elu-elukan dalam penghargaan orang lain bisa menimbulkan kesombongan, pun kerendahan diri jikalau tak mendapatkannya. Namun prinsip hanya akan ada benar dan salah. Tak peduli apa kata orang lain, penilaian orang, ia akan tetap pada tempatnya. Hitam dan putih.

Kebaikan itu abu-abu. Baik menurutmu belum tentu baik bagiku bagi dia atau mereka. Prinsip hanya ada masalah benar dan salah. Mutlak. Artinya, apa yang baik belum tentu benar, bukan.

Pastinya sulit mencari ketidakbenaran dalam kebaikan. Perasaan bersalah tentu baik, kalau jelas koridornya, ada hukumnya. Untuk itulah ada agama. Bahasanya dosa. Ketika nurani sulit ditemukan kembali karena sudah teralu jauh dari orbitnya, ada aturan dalam agama. Prinsipmu. Nuranimu. Bukan untuk mengekangmu, hanya mengembalikanmu pada kebenaran dalam kebaikan. Menjadi parameter dalam perilakumu.

Jangan biarkan rasa bersalah itu menguasaimu tanpa dasar, tanpa alasan yang benar. Mempermainkan hidupmu.. nafas dan gairahmu. Lakukan apa yang benar, bukan apa yang mereka anggap baik, bukan apa yang
membuat mereka nyaman, namun belum tentu benar.

Baiklah pada mereka. Namun perlakukan dirimu dengan layak, dengan mulia. Kau adalah khalifah, bukan budak sosial. Bersilaturahmilah, buat mereka tersenyum dengan tulus. Tunjukkan pada mereka prinsip benarmu. Tegasmu.. karena Allah kiblat di hatimu. Bukan pujian, sanjungan, cercaan, makian mereka. Hanya sesaat, fana dan rapuh.

Maafkan dirimu..
Merdekalah fitrahmu..
Abadilah prinsipmu..

Thus my pray
For me or anyone here
Amen..

Inspired by opic’s song
“Cukup bagiku Allah”


Read More......

Rabu, 02 April 2008

pertama

pertama.. first.. perdana.. ini adalah langkah pertamaku di blog ini, seperti anak yang baru belajar berjalan, dakupun demikian adanya, bagai mencari rumput di gurun pasir. mencari ide ternyata sulit, apalagi di tengah makan siangmu yang sepertinya tak mau habis juga..
well, kata temenku, bikinnya di jangan langsung di blognya,.. pas ada ide baru nulis,.. ntar tinggal di paste aja..
well the problem is.. do i have that time..?!
ill try..

Read More......

tuker link