Senin, 07 April 2008

Big MOnEY

Saya tertarik pada ungkapan “jangan tertarik pada uang kecil di depan mata, karena uang besar menunggu di sana”. Ketika seseorang memakai jasamu, lalu mereka ingin membayarmu, tapi kau tolak.. hanya uang kecil menurutmu, walaupun sebenanya itu mungkin sangat besar... tapi kau tahan, karena kau tahu.. setelah itu akan yang lebih besar menanti...

Saya sempat berpikir, kalau yang dimaksud menanti di sana adalah the real uang besar,.. dalam arti suatu waktu kau meminta bantuannya kembali, mungkin balasannya akan jauh lebih besar nilainya dari apa yang telah kau tolak itu.. seperti menabung jasa, sewaktu-waktu bisa kau tagih dengan kelipatan yang lebih besar dari utang budi itu… apakah ini ilmu marketing penjual jasa.. trik membuat orang berhutang budi.. ada udang di balik batu..?!


Well asumsi itu maybe tak benar,..terlalu dangkal dan materialistis.. bukan seperti perumpamaan di atas. Mungkin yang ditawarkan itu memang berupa uang yang tak sedikit, setumpuk kertas yang bisa ditukar dengan keinginanmu, materi…Namun di balik itu ada “uang besar” ..dalam arti yang lebih mahal.. mahal secara harfiah… apalagi kalau bukan balasan pahala dari empunya jasa universal.. bukan hanya pahala,.. kebahagiaan spiritual pun tercapai. Kebahagiaan ketika menyemir, ups..ketika memberi.. Selamat Pagi!:)


Dan ketika kemahalan itu ditukar dengan uang, maka kau anggap harganya menjadi murah, terbalaskan, lalu hilang tak membekas seiring dengan habisnya uang itu kau belanjakan… itu yang tak kau inginkan.. ketika hal yang tak ternilai, dihargai hanya berupa kertas, maka kau merasa kehilangan kesempatan untuk menyimpannya di tabungan pahalamu…Itukah mengapa orang yang menolong secara sukarela menolak ketika diberi balasan,.. Karena cukup Allah yang membalasnya, ada malaikat yang mencatatnya…

Jikalau manusia yang dibantu secara cuma-cuma saja bahagia sampai terharu menitikkan air mata lalu selalu mengingat jasamu dan mau membalasmu dengan berkali-kali lipat,.….Bayangkan jikalau kau bekerja secara ikhlas, semata-mata karena Allah.. yang memiliki segala apa yang bahkan tak sanggup dibayangkan oleh manusia.. kira-kira balasannya seperti apa.. Allah yang maha melihat, yang maha pemberi balasan.. balasan keikhlasan.. bayangkan.. well imajiner indahnya.. Subhanallah.


Ada yang bilang kalau kau ikhlas dalam bekerja, atau berbuat apapun itu, tak akan ada yang bisa membayarmu. Walau misalnya upahmu di kali 100, 100000, 1000000 (nol nya aja dibanyakin..) sampai tak terhingga, masih kalah,.. bahkan jikalau seluruh dunia dan isinya diberikan padamu, itupun masih belum senilai dari harga keikhlasanmu. Apa yang kau dapatkan sebagai balasan materi, gajimu, upahmu, pendapatanmu, atau apapun namanya, itu hanya merupakan biaya operasional hidupmu, dan itu adalah hak. Tapi itu bukan tujuan, itu hanya akibat,.. Akibat yang indah. Kalau pun kau merasa tak adil,..tak setimpal... Akan ada peradilan yang sesungguhnya. Dari Allah yang maha adil,.. so whats’ are akhirat for..?


Walau demikian, kalaupun terbalaskan di dunia, keikhlasan tidak kehilangan tempatnya di akhirat.. karena ikhlas itu bukan berarti tidak dibayar. Allah saja membayar makhluknya dengan surga,.. kenapa manusia tidak saling membayar... Itu kembali kepada manusianya,..

Jangan sampai mengatasnamakan ikhlas untuk menyuruh orang berbuat sukarela tanpa dibayar, itu Zalim namanya… intimidasi yang indah, menggunakan rasa bersalah orang, sehingga mau menjalani dengan terpaksa...sampai ia pikir telah ikhlas karena tak mengharap balasan, namun ternyata hatinya tertekan karena menyalahi suara hati keadilan,.. Karena itu fitrah manusia, yang hidup memiliki tubuh yang butuh untuk menopang jiwa... adalah sunnatullah....

Pun bayaran di dunia yang kau dapat tidak serta-merta menjadi hakmu selamanya, melainkan akan ada pertanggungjawaban dari apa yang kau peroleh,.. bagaimana kau dapat dan untuk apa kau keluarkan.. so thats whats akhirat are for…

Ternyata “uang kecil” yang kau terima di dunia ini pun tak semurah itu,.. sen per sen akan ada perhitungannya..pertanggungjawabannya, yang mungkin akibatnya tak senilai dari apa yang telah kau gunakan untuk memenuhi keinginan sesaat.. Jadi kenapa kau memburunya.. mencarinya pasti wajib, kudu dan harus,.. tapi jangan ngoyo kata orang jowo, sampai ngos-ngosan gedubrak sana-sini,.. halal haram sama aja yang penting uang.. itu “uang kecil” for attention. kecil..

Sedangkan “uang besar” yang menanti di sana tanpa perhitungan, kau palingkan dari wajahmu.. hanya karena kau tak mampu melihatnya.. karena tak meyakininya,.. itu adalah balasan yang besar dalam arti sebenarnya, Besar with Capital B .. BESAR

Ialah kebahagaan di dunia,.. yang menanti kelanjutannya di hari kemudian.. Surga jannatul naim… kebahagiaan hakiki, bukan materi lagi yang membuatmu bahagia,.. melainkan pertemuan dengan Penciptamu .. ketika Dia mengucapkan Salam kepadamu.. Itulah “Uang Besarmu.”

For me, & anybody who wants the big money
From my environment hikmah, beloved daily community & esq 165..

1 komentar:

Pascal mengatakan...

maksudnya? masih banyak peluang yang lain kali yah, kaya pendapat orang2 kalo dibanned ama adsense kan masih ada tuh adbrite ato yang lainnya yang penting traffik blog kita tinggi, tul gak!!!! maaf kalo gak nyambung ama artikel, soalnya artikelnya kepanjangan sih, jadinya saya baca setengahnya aja, singkat yang penting jelas, tul gak. Seperti yang pernah saya dengar dari orang2 orang didepan internet itu gak punya banyak waktu!!!

tuker link